Agar Bisa Ke Sekolah, Anak-Anak Harus Dorong Mobil Menyebrangi Sungai

HALSEL, CN – Demi mencapai sekolah, puluhan anak yang tinggal di Desa Tabangame, Kecamatan Bacan Bacan Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), harus berjuang menyeberangi sungai salawaku dengan cara turun dari mobil dan mengumpulkan batu untuk buatkan jalan agar mobil yang mereka gunakan bisa melewati sungai tersebut. Mereka menyeberangi sungai kala berangkat dan pulang sekolah setiap harinya.

Dari hasil peninjauan, jumlah anak yang setiap hari menyeberangi sungai untuk bersekolah berkisar puluhuan anak. Mereka terdiri atas siswa SD yang ada di Kecamatan Bacan Timur Selatan Kabupaten Halsel dari Desa Tabangame ke Desa Wayaua.

Dari rumah menuju ke sekolah harus naik mobil Open Cup, ketika sampainya di sungai salawaku harus turun lagi untuk mengumpulkan batu dan buat jalan agar mobil tersebut bisa lolos melewati sungai tersebut.

“Setiap Harinya di saat anak-anak ke sekolah dari Tabangame ke Desa Wayaua melewati kali Salawaku dan harus turun kumpul batu baru mobil bisa lewat,” kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP, Lajamra Hj. Jakaria kepada cerminnusantara.co.id dalam pesan WhatsApp, ditulis pada Jumat, (13/3/2020).

Selain itu, Jajamra sangat menyayangkan kondisi yang seperti ini tidak di perhatikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halsel yang seharusnya ini menjadi perhatian serius.

“Kondisi jalan seperti ini tidak seharusnya dibiarkan begitu saja karena ini demi masa depan anak-anak kita, maka tanggung jawab DPRD dan Pemda Halsel harus cari solusi untuk buatkan jembatan atau apa saja yang terpenting anak-anak sekolah tidak lagi turun lalu kumpulkan batu dan dorong mobil lagi,” ucapnya.

Lajamra melihat semangat anak-anak di wilayah itu sangat tinggi supaya bisa mengenyam pendidikan walaupun harus menyembrangi sungai salawaku. DPRD dan Pemda Halsel harus melihat semangat mereka supaya bisa melanjutkan pendidikan.

“Jangan Karena situasi seperti ini yang berkepanjangan mereka bisa putus sekolah, tidak bole itu terjadi. Maka itu solusi harus cepat di cari yang mungkin di buatkan jembatan yang layak untuk penyembarangan,” Pungkasnya. (Red/CN)