Calon Bupati-Wakil Bupati Halmahera Selatan Tahun 2020 Kurang Perduli Terhadap Lingkungan

Oleh: Andreansyah Al Gandori
(Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia & Pegiat Lingkungan)

Dua kali telah dilaksanakan debat kandidat, namun dalam pemaparan visi dan misi kedua pasang calon dan wakil calon bupati Halmahera Selatan tahun 2020 tidak ada satupun yang menyinggung terkait lingkungan, terutama perihal sampah yang setiap hari mengotori daratan, pantai, dan laut Halmahera Selatan.

Bila melihat potensi alam Halmahera Selatan, sangat memungkinkan untuk menjadi destinasi wisata dunia setelah Bali dan Lombok yang bisa meningkatkan pendapatan daerah. Mengingat sektor pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar negara setelah migas.

Tapi sangat disayangkan melihat kurang pedulinya pemerintah dan dinas terkait untuk membuat gerakan masyarakat sadar bahaya sampah. Dan kedua pasang calon bupati dan wakil bupati Halmahera Selatan tahun 2020 tidak ada yang sedikitpun menawarkan konsepsi bagaimana mengelola sampah di Halmahera Selatan.

Sampah merupakan hal yang sangat urgent, dan butuh peran stakeholder serta masyarakat untuk menanganinya. Halmahera Selatan sebagai kabupaten yang terdiri dari beberapa pulau, sampah laut menjadi salah satu bahaya terbesar yang bisa merusak ekosistem laut. Setiap hari masih bisa di temukan masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke pantai maupun laut tanpa peduli dampak terhadap lingkungan. Salah satu contohnya di sekitar swering tidak tersedianya tempat sampah, sehingga masyarakat membuang sampah sesuka hati ke laut.

Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Sumber yang sama menyebutkan, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) M Reza Cordova juga membeberkan fakta tentang sampah plastik, khususnya mikroplastik. Menurut dia, mikroplastik memang sudah mengancam kerusakan ekosistem laut di Indonesia dan itu terus berlangsung sepanjang tahun tanpa henti.

Disinilah sebenarnya peran pemerintah untuk bisa mengedukasi masyarakat dengan sebuah konsepsi dan gerakan masyarakat sadar bahaya sampah. Oleh karena itu visi dan misi kedua pasang calon dan wakil calon bupati Halmahera Selatan perlu dipertanyakan kembali dalam hal penanganan sampah.

Bila pemerintah daerah bisa mengatasi masalah sampah, maka dipastikan beberapa tahun kedepan Halmahera Selatan akan menjadi “World Tourist Deatination” yang tiada duanya dibandingkan Bali dan Lombok.