Beda Pilihan Politik, Oknum Kades di Halsel Ancam Pecat Kaur dan Guru Paud

HALSEL, CN – Diduga berbeda dalam pilihan Politik di Pilkada pada Tanggal 9 Desember kemarin, Kepala Desa Botonam Kecamatan Gane Timur Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Demitrius Marai ancam pecat sejumlah Kaur dan Guru Paud.

Demitrius Marai yang seharusnya menjadi pembina politik di Desa serta menjaga dan melindungi hak politik warganya, namun tindakan Dermitus telah mencedrai nilai-nilai demokrasi.

Padahal diketahui, Kepala Desa mempunyai kedudukan penting sebagai pelayan publik dan pemimpin masyarakat Desa, sehingga dituntut tidak terlibat kegiatan politik praktis.

Sebab, berdasarkan Pasal 29 dan Pasal 48 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang menyebutkan larangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa, jelas bahwa Kepala Desa dan Perangkatnya dilarang terlibat dalam politik praktis.

Sialnya, Demitrius Marai selaku Kepala Desa Botonam menggunakan kapasitas dan kewenangannya mengancam memecat sejumlah Perangkat Desa dan Guru Paud karena di anggap tidak mengikuti arahannya untuk memenangkan Pasangan Nomor urut 01 Helmi Umar Muchsin – La Ode Arfan.

Menurut informasi yang di himpun media Cerminnusantara.co.id, Kamis (17/12/2020) dari beberapa masyarakat yang tidak mau disebutkan identitas mereka bahwa beberapa hari menjelang hari H pencoblosan pada Tanggal 9 Desember 2020, Kepala Desa Botonam Demitrius Marai terlihat keluar masuk rumah warga untuk mengarahkan warganya memenangkan Pasangan Nomor Urut 01 Helmi Umar Muksin dan La Ode Arfan, tapi hal itu tidak di indahkan sebagian banyak masyarakat.

Pasalnya, mereka berharap agar Kepala Desa tetap bersikap profesional dan tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi hasil Pilkada 2020 ini.

Saat berita ini dipublis, media Cerminnusatra.co.id dalam upaya menghubungi Kepala Desa Botonam Demitrius Marai. (Red/CN)

Beda Pilihan Politik, Bupati Halsel Abaikan Janji

HALSEL, CN – Komentar salah satu Pejabat Halsel bernama Etosea Lajame Menimbulkan Kontrofersial, di masyarakat Halmahera selatan secara umum, salah satunya mendapat tanggapan dari tokoh Togale muda Rinaldo Dogowini,

Rinaldo Dogowini menyampaikan sangat kecewa dan prihatin terhadap komentar yang di sampaikan di media sosial ( FB ) oleh Etosea Lajame.

Pasalnya DUKA yang semestinya mendapat perhatian positif dari pemerintah daerah, di politisasi oleh oknum pejabat Halsel tersebut, sebut saja Etosea Lajame Kabid ASET Di Pemda Halmahera Selatan,” Unkapnya

Lanjut Rinaldo, Bahwa Bahrain Kasuba dalam janji politiknya pada tahun 2015 dan menjadi program unggulan terkait bantuan sosial kedukaan, semestinya di sikapi secara profesional oleh pemerintah daerah melalui Etosea Lajame ini, apalagi menurut informasi yang di dapat Etosea sendiri yang berkonsultasi dengan pihak keluarga di Manado soal duka yang di alami.

Atas problem ini Etosea di duga melakukan Pombohongan Publik terhadap keluarga

Etosea Lajame mengatasnamakan Pemerintah daerah berkoordinasi dengan pihak korban dan berjanji akan membantu keluarga yang berduka, tetapi semuanya adalah Hoax alias TIPU – TIPU.

Rinaldo Dogowini pernah berkonsultasi dengan Kabid aset tersebut, soal dana kedukaan yang di siapkan oleh pemerintah daerah sebesar 10 Juta bagi keluarga yang berduka, Dan juga jika ada keluarga yang meninggal di luar daerah maka pemerintah daerah punya Tanggungjawab untuk memulangkan jenazah tersebut,” Ungkapnya

Rinaldo juga menyampaikan bahwa itu terbukti pada beberapa waktu lalu ketika ada keluarga yang berduka di luar daerah dan pemerintah Bertanggungjawab memulangkan.

Lantas mengapa dengan hari ini ? Apakah karena Odhy Kurama Theys adalah salah satu aktor deklarasi tolak BK di Sulut, lalu orang lain yang tidak tahu persoalan menerima konsekuensi dendam si oknum pejabat pemerintah daerah ini ??

Rinaldo Dogowini menghimbau kepada seluruh keluarga Besar yang ada Halmahera Selatan, untuk melihat persoalan ini secara baik dam menjadi perhatian khusus bersama, bahwa pejabat pemerintah yang seperti ini tidak perlu mendapat tempat di hati keluarga dan masyarakat Halmahera selatan.

“Ini merupakan duka dan kekecewaan bersama terhadap sikap dan kebijakan yang sangat merugikan Masyrakat Halmahera selatan,”Tutup Rinaldo Dogowini.

Samuel Ongki dalam komentar akun Fecbook nya mengatakan Saya sangat tersakiti deng komentar ini,krn kitoran partai pengusung PKS & HANURA saat itu bersama kandidat yg kami usung menyampaikan program ini ke masyarakat disetiap kampanye kami,

Lanjut samuel, ingat bahwa janji kandidat adalah janji pemerintah terpilih saat ini,dan ini juga uang masyarakat bukan uang pribadi jadi bila pemda tidak bisa bantu mohon jawab degan bahasa yang santun krn bapak Itosea Ladjame adalah pegawai pemda Halsel yg selama ini kami harapkan bisa bantu masyarakat yang di timpa kesulitan

“Saya mohon bapak minta maaf atas kehilafan bapak berkometar seperti itu karna saya tau bapak orang baik dan jangan memposisikan sebagai Tim Sukses tapi sebagai ASN yg melayani masyarakat karena ini salah satu program Pemda Halsel,” Pungkas Samuel Ongky (Red)