HALSEL, CN – Belum lama ini, tepat pada Minggu 5 November 2023, masyarakat Maluku Utara dibuat sedih atas meninggalnya salah satu pemimpin terbaik saat mengikuti pertandingan sepak Bola Piala Bupati Cup di lapangan GBK di Desa Tuwokona, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) yaitu mendiang Usman Sidik.
Mendiang Usman Sidik secara tiba-tiba terjatuh dalam kondisi main Bola. Setelah itu, ia langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha. Namun, dinyatakan meninggal Dunia sekira pukul 18.40 WIT.
Usman Sidik lahir pada Tanggal 13 April 1974 di Desa Orimakurunga, Kecamatan Kayoa Selatan, Kabupaten Halsel.
Semasa SMP, ia pernah bekerja sebagai buruh kasar dan semasa SMA Muhammadiyah Kota Ternate, ia menjadi buruh di Pelabuhan Bastiong. Kemudian ia bekerja di bagian penanaman pohon kayu dari PT Barito Pasific Timber Group, di Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar)
Usman Sidik sempat menjadi kontributor di sejumlah stasiun televisi nasional yaitu TPI dan RCTI. Ia kemudian mendirikan media cetak harian bernama PT Seputar Maluku Utara.
Usman Sidik lalu berkecimpung di dunia politik, dia pernah menjabat sebagai Sekjen DPP PKB periode 2014 hingga 2019, lalu menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP PKB periode 2019 hingga 2024.
Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 lalu, Usman Sidik berpasangan dengan Hasan Ali Bassam Kasuba (Usman-Bassam) maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Halsel. Keduanya didukung PKB, PDIP, Partai Golkar, PKS, Partai Demokrat, PAN dan PSI.
Pasangan Usman-Bassam pun terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halsel periode 2021-2024.
Usman Sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba resmi dilantik Gubernur Maluku Utara, KH Abdul Gani Kasuba di Aula Nuku Lantai II kantor gubernur pada Senin 24 Mei 2021 lalu.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut berdasarkan pada surat keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 131.82-1055 tentang pengesahan pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020 di Kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara.
Setelah Maluku Utara kehilangan sosok pemimpin terbaik seperti Usman Sidik, masyarakat Maluku Utara kembali kehilangan mantan Bupati Morotai terbaik Benny Laos.
Benny Laos merupakan Calon Gubernur Maluku Utara periode 2024-2029. Ia meninggal dunia di RSUD Taliabu, setelah Speedboat Bela 72 miliknya itu, mengalami ledakan dan terbakar habis di Pelabuhan Regional Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu pada Sabtu 12 Oktober 2024.
Benny Laos tak bedah jauh dengan mendiang Usman Sidik, sehingga ia cukup populer di Maluku Utara. Sebab, sebelumnya ia adalah Bupati Morotai (2017-2022) dan mencoba meraih posisi orang nomor satu Maluku Utara berpasangan dengan Sarbin Sehe, diusung koalisi 8 partai antara lain Nasdem, Demokrat, PKB, PAN dan PPP.
Benny Laos lahir di Kota Ternate dan menghabiskan masa kecilnya di Ternate sampai lulus SMP. Setelah itu, ia dikirim ayahnya ke Malang untuk melanjutkan SMA di sana. Namun remaja keturunan Tionghoa ini hanya bertahan satu semester karena kekurangan biaya.
Setelahnya, ia kembali ke Ternate dan bekerja pada abangnya yang sudah mempunyai toko. Dalam buku otobiografinya “Jalan Hidup Benny Laos”, ia menceritakan perjalanan hidupnya termasuk ketika bersama kakaknya mendapat borongan menggarap hutan tanaman industri dari Barito Pacific.
Uang kontrak bernilai besar mereka dihambur-hamburkan akhirnya usaha mereka gagal dan bangkrut. Sang kakak pindah ke Ambon dan membuka usaha di sana. Tak berapa lama, Benny ikut ke Ambon dan mulai belajar menjadi kontraktor.
Dengan modal Rp2,5 juta hasil menggadaikan kalung ibunya, ia mulai bisnis sebagai kontraktor bangunan. Sejak itu, pelan-pelan usahanya membesar. Kerusuhan antar-etnis 1999, membuat ia kembali ke Ternate dan kembali membuka bisnis jasa konstruksi.
Usaha berjalan mulus dan ia mulai membuka usaha perkapalan, perkayuan dan kemudian membuka hotel Bela, yang merupakan hotel terbesar di Ternate. Kapal Bela 72 yang terbakar adalah miliknya.
Ketika pecah kerusuhan di Ternate pada 2001, ia sempat pindah ke Manado namun usaha di Ternate tetap jalan.
Karena tidak menyelesaikan SMA, ia akhirnya mengambil pendidikan Paket C di Manado. Pada 2009, ia masuk Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi dan meraih gelar Sarjana Hukum pada 2016.
Diketahui, Mendiang Usman Sidik dan Benny Laos ini, keduanya adalah sahabat semasa kecil yang hidup bersama di Desa Galala, Kecamatan Mandioli Selatan, Halmahera Selatan hingga mereka menjadi pejabat publik di Maluku Utara. (Hardin CN)