HALSEL, CN – Fenomena perubahan air laut yang berubah menjadi warna coklat di Kecamatan Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, sontak membuat warga setempat menjadi takut. Perubahan warna pada air laut ini juga diikuti dengan puluhan ekor ikan yang mati dan terdampar dipantai.
Menyikapi fenomena tersebut, Mujiburrahman, SH., MM Kepala Bagian Protokoler dan Komunikasi Pimpinan menyampaikan bahwa Bupati Halmahera Selatan H. Bahrain Kasuba telah menginstruksikan kepada dinas terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) agar turun langsung ke lokasi untuk meninjau dan mencari tau penyebab terjadinya fenomena tersebut.
“Bupati telah memerintahkan kepada BPBD dan Dinas Perkim untuk mengambil langkah tanggap dengan segera turun ke lokasi terjadinya fenomena tepatnya di pulau makian”, Ungkap Mujiburrahman.
Lanjutnya, Tim BPBD Halsel dan Perkim akan berangkat malam ini, Selasa (25/2) menuju Ternate untuk kemudian menyebrang ke Pulau Makian.
Sementara itu, Kepala BPBD Halsel, Daud Djubaedi saat diwawancarai menyampaikan bahwa Tim BPBD akan turun menyusuri Desa Ploili dan Mantentengen Kecamatan Pulau Makian untuk melihat aspek potensi bencana dari fenomena tersebut. Melihat kekhawatiran warga yang mengaitkannya dengan gunung berapi Kie Besi Makian yang statusnya masih aktif.
“Dalam hal ini kami juga telah melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kota Ternate terkait hubungan fenomena tersebut dengan aktifitas gunung berapi,” Jelas Kepala BPBD (Red)