3 Perangkat Desa Bobo Mandioli Utara Diduga Tidak Miliki Ijazah

HALSEL, CN – Pengangkatan sebagian Aparatur Desa, Kecamatan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), diduga kuat tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 67 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Aparatur Desa.

Pasalnya, aturan tersebut diduga dilanggar Kepala Desa (Kades) Bobo, M Tarzan Abd Rahman. Sebab, Permendagri Nomor 67 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Aparatur Desa, pasal 2 Ayat (1), minimal harus berijazah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat.

Namun informasi yang berhasil dihimpun wartawan cerminnusantara.co.id, sebanyak 3 Perangkat Desa yang diangkat Kades Bobo tanpa memiliki Ijazah. Diantaranya bernama Minggu Abubakar, Kasim Hamit dan Angga Ibrahim.

Bahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) sendiri pun menghimbau melalui surat resmi Nomor : 140 / 037 / DPMD / 2024 ditegaskan kepada para Kepala-kepala Desa agar dapat memastikan betul perangkat Desanya minimal memiliki Ijazah SMU/Sederajat.

Dijelaskan dalam surat himbauan tersebut, hal itu berdasarkan undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 50 ayat 2 dan Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Perangkat Desa sebagaimana diubah dengan Permendagri 67 Tahun 2017 Tentang Perangkat Desa.

Sementara itu, Kades Bobo M Tarzan Abd Rahman dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp belum lama ini tidak balas hingga berita ditayangkan. (Hardin CN)

Sekdes dan Anggota BPD Bobo Diduga Bela Kades yang Hilang 1 Tahun

HALSEL, CN – Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bobo, Kecamatan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Yusran Hayun menyayangkan sikap Sekertaris Desa (Sekdes) Bobo, Samang Babib yang menuding telah merekayasa tanda tangan masyarakat pada berita acara pengusulan pemberhentian Kepala Desa (Kades) Bobo.

“Ini sudah tentunya ada yang tidak senang. Jadi mereka berusaha untuk menggagalkan aspirasi masyarakat Desa Bobo,” tegas Ketua BPD Bobo, Yusran Hayun melalui via telepon, Sabtu (16/3/2024).

Selain Sekdes, Anggota BPD Bobo, Sandi Abd Rahman juga ikut membela Kades. Sebab, Sandi Abd Rahman merupakan kaponakan Kades Bobo, M. Tarzan Abd Rahman.

“Jadi mereka pada takut sama Kades. Sehingga mereka dengan sengaja main opini dengan bahasa yang menyebutkan bahwa tanda tangan dari masyarakat terkait pengusulan pemberhentian Kades Bobo adalah palsu,” terangnya.

Meski begitu, Ketua BPD Bobo itu kembali menegaskan, dirinya tidak akan tinggal diam demi kepentingan orang banyak.

“Mau jadi apa, Desa tanpa Kepala Desa. Pada intinya, pengusulan pemberhentian Kepala Desa bukan karena kepentingan pribadi ataupun kelompok, tapi karena kepentingan masyarakat umum,” tutup Yusran Hayun.

Diketahui, Kades Bobo M. Tarzan Abd Rahman Goib alias menghilang dari Desa selama 1 Tahun yakni Tahun 2022 hingga 2023. (Hardin CN)