Dinilai Lalai, Keluarga Jenazah Asal Obi Protes Kinerja RSUD Labuha

HALSEL, CN – Keluarga salah satu pasien asal Desa Oci Kecamatan Obi Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) memprotes hasil Swab yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha yang diduga pasien yang meninggal memiliki gejala Corona (Covid-19), Selasa (24/11/2020).

Hal tersebut terlihat jelas ketika terjadi perdebatan antara keluarga Almarhum Huda Soisa dengan Dua orang Dokter di RSUD Labuha.

Dalam perdebatan tersebut, sejumlah Keluarga Jenazah mempertanyakan kinerja Tim Medis karena menurut mereka bahwa Tim Medis lalai dalam bertugas mengawasi Jenazah yang diduga memiliki gejala Covid-19.

Pihak keluarga mengaku, Tim Medis memberikan kebebasan di ruang isolasi yang tidak ada pencegahan sama sekali dari petugas kepada keluarga yang keluar masuk. Bahkan kata mereka bahwa dari Tim Medis dengan memakai Alat Pelindung Diri yang lengkap itu juga memerintahkan kepada pihak keluarga agar menggantikan pakaian jenazah sendiri.

Selain itu, Keluarga Jenazah juga membeberkan bahwa hasil Swab yang dimulai dari pukul 10:39 keluarnya pada pukul 11:18 WIT.

“Tapi malah pihak Rumah Sakit memberikan kebebasan, sehingga terjadi kontak fisik Keluarga terhadap jenazah. Sebab, saya bersama satu orang saudara, kami masuk ke ruang isolasi pada pukul 11:22 tapi dari Tim Medis tidak melakukan pencegahan sama sekali kepada kami,” kesal Fhelista Kokiroba.

Pada hal, menurutnya, seharusnya dari Pihak Rumah Sakit harus memberitahukan kepada keluarga jenazah kalau jenazah memiliki gejala Covid-19.

Sementara itu, salah seorang petugas Rumah Sakit yang enggak menyebutkan namanya ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa Dokter sedang sibuk.

“Pak Dokter lagi sibuk, lagi mmengurusi pasien yang lain yang lagi sakit jantung,” singkatnya.

Sementara salah seorang Dokter ketika ditemui wartawan enggan menyebutkan namanya dengan alasan bahwa masih ada atasannya. Selain bilang atasan, ia juga mengatakan kepada wartawan bahwa masih ada pengawas. Oleh sebab itu, ia selaku Dokter tidak bisa memberitahukan namanya maupun keterangan lainnya. Sementara katanya untuk pengawas saat ini lagi sibuk mengurusi jenazah. Maka dari itu, ia mengatakan bahwa tidak bisa memberikan penjelasan kepada wartawan.

“Kita tanya dulu eee, soalnya torang tara bisa karena torang juga punya aturan. Agar supaya sama-sama enak to, jadi kita harus minta ijin dulu karena biar bagaimanapun torang kerja di bawah, bedah halnya kalau torang lagi diluar Karena kalau torang lagi diluar ngoni panggel itu silahkan. Jadi akan tetap sekarang ini tidak bisa karena kita ini sekarang lagi di dalam rumah sakit,” kata Dokter itu.

Terpisah, Tim Satgas Halsel, kepada wartawan saat berada di halaman Rumah Sakit menegaskan, untuk pemakaman Covid-19 sesuai prosedur.

“Kadang kala Keluarga pasien minta untuk dipulangkan ke rumah, tapi kita tetap memberikan edukasi kepada masyarakat kalau kita harus mengikuti prosedur ini. Dan Alhamdulillah dari keluarga sudah menyetujui kalau harus di makamkan di Desa Panambuang,” tutur Mujiburrahman (Red/CN)