TERNATE, CN – Mahasiswa Prodi Teknik
Yayasan Pendidikan Wiratama Ternate, menggelar aksi, senin (18/1/2021). Mereka meminta Kejelasan dari pihak Kampus soal akreditasi prodi teknik, karena proses wisuda Mahasiswa teknik digantung dan hingga saat ini belum dilakukan.
Selain akreditasi prodi teknik. Para mahasiswa itu juga mengaku kecewa jadwal pelaksanaan wisuda prodi akuntansi. Karena jadwal wisuda terus berubah-ubah.
Informasi yang dihimpun sedikitnya ada tiga angkatan diantaranya angkatan 15, 16 dan angkatan 17 hingga tahun ini tak kunjung diwisudakan.
H Saleh, salah satu calon wisudawan kepada sejumlah awak media mengatakan, sesuai agenda kampus pelaksanaan wisuda mestinya sudah dilaksankan, namun jadwal terus dirubah.
Menurutnya, pihak kampus seakan tidak ada kejelasan dan kepastian soal jadwal wisuda. Olehnya itu, mereka menuntut pihak kampus agar secepatnya memberikan kejelasan.
“segala prosedur biaya administrasi yang di desak pihak yayasan itu, sudah kami iyakan. Untuk prosedur administrasi sebesar Rp. 5,000,000 telah kami berikan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, persoalan jadwal wisuda saja namun banyak sistematik kampus yang dinilai cacat sektoral.
“pihak kampus harus ada kejelasan, biar mahasiswa juga tahu,” pintanya.
Sementara itu, Rektor Wiratama, Noho Ulidam mengatakan, Penundaan pelaksaan jadwal wisuda tidak disengaja, namun karena yudisium mahasiswa.
“Penundaan tahun lalu, mahasiswa selesai ujian KTI menghilang, dong anggap so selesai dan langsung pulang. Jadi kalau seperti ini bagaimana bisa yudisium,” kata Rektor.
Nilai KTI kata rektor, tinggi, sehingga hal itu menjadi masalah proses penundaan.
Selain itu, Agenda tertunda termasuk Covid, pihaknya sudah tawarkan wisuda online hanya para mahasiswa tidak mengiyakan.
“Kalau wisuda tatap muka harus sabar dan menunggu hingga Covid normal, karena harus urus ijin tim Gugus dan rapit test,”katanya.
Meski demikian, kata rektor, pihaknya sudah meminta waktu ke kepala Dikti tanggal 21 januari, setelah sudah sampai disana beliau menyampaikan tanggal 21 tidak bisa karena bertepatan dengan jadwal di salah satu universitas Muhammadiyah di Ambon, selanjutnya di geser ke hari sabtu, namun tetap sama tidak bisa, digeser lagi hanya tidak ada penerbangan langsung dari ambon.
“Ada penerbangan langsung tetapi harus lewat surabaya, makassar. Karena pertimbangan dengan tingkat kesibukan sehingga diputuskan penerbangan pada hari minggu. Jadi kepala Dikti putuskan pada tanggal 30 bulan januari,”Katanya.
Soal gedung yang digunakan untuk wisuda lanjut rektor sudah dibayar. Hanya karena sesuai waktu dari kepala Dikti.
“Menyangkut akreditas teknik sekarang sudah proses, Sudah di reviu dan tinggal sistematikanya sehingga sementara diupaya,” imbuhnya.
Olehnya itu lanjut rektor, teknik belum bisa wisuda, namun mudah-mudahan dalam waktu dua minggu kedepan ini ada informasi dari BAN PT mengeluarkan SK sementara.
“Kalau SK sementara keluar sebelum tanggal 30 maka bisa diikutkan bersamaan wisuda,” tandasnya. (Ridal CN)