Anggota BPD Karamat Kayoa Undur diri Demi Menangkan Rusihan-Muhtar di Pilkada Halsel 2024

HALSEL, CN – Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karamat, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Ade Amin secara resmi mengundurkan diri.

Alasan Ade Amin undur diri dari anggota BPD karena ingin fokus melakukan konsolidasi terhadap Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Halsel, Nomor Urut 2 Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila (Rusihan-Muhtar) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halsel 2024.

Ade Amin menyerahkan surat tebusan pengunduran dirinya ke Camat Kayoa, Sekertaris BPD dan Kepala Desa Karamat pada 13 Oktober 2024, sesuai informasi yang diterima wartawan cerminnusantara.co.id, Jumat (18/10).

Pengunduran Ade Amin merupakan komitmen untuk menjadi Tim Pemenangan demi memenangkan Paslon Rusihan-Muhtar pada Pilkada Halsel 2024.

“Dengan ini mengajukan permohonan pengajuan pengunduran diri dari Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Karamat, Kecamatan Kayoa, dengan alasan menjadi Tim Pemenang Pilkada Rusihan Jafar sebagai Calon Bupati Halmahera Selatan. Dengan Surat pengunduran diri ini, saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada unsur paksaan dari siapapun dan dari pihak manapun,” demikian isi surat pengunduran diri Ade Amin dari anggota BPD Karamat. (Hardin CN)

Hadapi Pilkada 2024, Bawaslu Halsel Bentuk 3 Pokja Pengawasan 

HALSEL, CN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), telah membentuk 3 Kelompok Kerja (Pokja) untuk memperkuat pengawasan dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pembentukan ini dilakukan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Kantor Bawaslu Halsel, Jalan Tugu Pala, Kecamatan Bacan pada Kamis (17/10).

Ketiga Pokja tersebut akan bertugas mengawasi 3 aspek penting dalam pelaksanaan Pilkada, pengawasan isu negatif, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri serta kampanye.

1. Pengawasan Isu Negatif.

Anggota Bawaslu Halsel, Hans Wiliam Kurama, menjelaskan bahwa Pokja ini dibentuk untuk mencegah dan mengendalikan berbagai isu yang dapat mengganggu integritas dan transparansi proses pemilihan.

“Isu negatif mencakup praktik-praktik curang seperti politik uang, kampanye hitam, isu SARA, penyebaran hoaks, intimidasi, dan bentuk-bentuk pelanggaran lainnya,” ujar Hans.

2. Pengawasan Netralitas ASN, TNI dan Polri.

Pokja ini bertugas mencegah potensi pelanggaran netralitas ASN, TNI, dan Polri dalam tahapan Pilkada. Netralitas lembaga negara sangat penting untuk menjaga keadilan dan keterbukaan selama proses pemilu berlangsung.

3. Pengawasan Kampanye.

Pokja ketiga akan berfokus pada pengawasan kampanye, termasuk memantau pelanggaran kampanye dan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK). Selain itu, Pokja ini akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran aturan kampanye.

Pembentukan ketiga Pokja ini didasarkan pada Surat Keputusan Bawaslu Nomor 273 Tahun 2024. Hans menambahkan, anggota Pokja terdiri dari pegawai Bawaslu, serta melibatkan unsur TNI dan Polri. Mereka juga akan bekerja sama dengan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di setiap Kecamatan di Halsel.

“Pokja ini bertugas membantu Bawaslu dalam melakukan pengawasan, pencegahan serta penindakan pelanggaran selama tahapan Pilkada. Sinergi antara ASN, TNI, Polri dan Bawaslu diharapkan dapat menciptakan proses pemilu yang jujur dan adil,” tandas Hans. (Hardin CN)

Bawaslu Halsel Telusuri Siswa SD Dilibatkan dalam Kampanye Bassam-Helmi di Desa Bahu

HALSEL, CN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), bakal menindaklanjuti dugaan kuat siswa Sekolah Dasar Negeri 178 (SDN 178 Halsel) di Desa Bahu, Kecamatan Mandioli Selatan, yang dilibatkan dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muhcsin (Bassam-Helmi).

Koordinator Divisi Hukum Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (HP2H) Bawaslu Halsel Hans William Kurama, mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait dengan anak Sekolah dilibatkan dalam Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Bassam-Helmi di Desa Bahu.

“Kami menerima Laporan ini melalui pemberitaan Media. Oleh sebab itu, kami sedang mengumpulkan bukti-bukti kaitan dengan kejadian ini. Kemudian secara kelembagaan, Bawaslu akan melakukan penelusuran untuk mengumpulkan bukti-bukti tambahan kaitan dengan dugaan keterlibatan anak-anak Sekolah,” ujar Hans William Kurama, saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Selasa (15/10/2024).

Sesuai dengan prosedur, Hans William Kurama bilang, Bawaslu harus melakukan penelusuran secara menyeluruh kepada semua pihak-pihak yang dianggap perlu untuk diambil keterangannya.

“Sebelum kami masuk ke tahap selanjutnya, berdasarkan bukti yang di kumpulkan dari hasil penelusuran kami.
Yang pasti, kami tetap normatif dalam menjalankan tugas kami sebagai pengawas pemilu/Pemilihan,” tegasnya. (Hardin CN)

Gelar Deklarasi Pemilu Damai di GSJA Kasih Karunia Desa Sayoang, Ketua Bawaslu Halsel: Gereja dan Mesjid Tidak Boleh Dijadikan Tempat Kampanye

HALSEL, CN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), menggelar sosialisasi dan deklarasi pemilu damai di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Kasih Karunia Desa Sayoang, Kecamatan Bacan Timur, Minggu (13/10/2024).

Hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Halsel AKBP Hendra Gunawan SH, SIK, MM, Kepala Kejaksaan Negeri Labuha Ahmad Patoni SH, MH, Pasiter Kodim 1509/Labuha Lettu Inf. Bambang Swarjana dan kordinator penanganan pelanggaran data dan informasi Bawaslu Malut Sumitro Muhammadia.

Ketua Bawaslu Halsel, Rais Kahar dalam sambutannya menekankan, pentingnya komitmen bersama dalam menciptakan pemilu yang damai dan bebas konflik dalam wilayah Halsel.

Rais Kahar juga menegaskan, deklarasi ini bukan sekedar seremoni belaka, melainkan harus menjadi Komitmen Yang Nyata (Konkrit) dari semua pihak yang terlibat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Selanjutnya, kehadiran Bawaslu dalam deklarasi pemilu damai ini dengan tujuan, untuk memastikan komitmen dari semua pihak yang menandatangani deklarasi dalam rangka untuk mencegah potensi konflik Pilkada.

“Di Halsel saat ini, telah bebas dari konflik pemilu dan kami telah berkordinasi dengan TNI-Polri serta LSM, guna menjaga Pilkada 2024 tetap aman dan damai,” ujar Rais.

Lebih lanjut, Rais mengingatkan, agar seluruh peserta pemilu mematuhi aturan terkait tempat atau lokasi kampanye.

“Kepada bapak ibu sekalian, baik Jemaat Gereja maupun masyarakat Desa Sayoang, saya mau sampaikan bahwa gedung Gereja dan Mesjid tidak boleh dijadikan tempat kampanye. Karena tempat ibadah adalah untuk beribadah, bukan untuk kegiatan politik. Pelanggaran seperti ini akan diberikan sanksi pidana sesuai aturan pemilu,” tegasnya.

Rais berharap, semoga Pilkada 2024 ini menjadi ajang integritas bangsa yang dapat memperkuat persaudaraan dan silaturahmi.

“Meski ini merupakan arena kompetisi politik,” harap Ketua Bawaslu Halsel, Rais Kahar. (Hardin CN)

Profil 2 Pemimpin Terbaik di Maluku Utara yang Meninggal Dunia

HALSEL, CN – Belum lama ini, tepat pada Minggu 5 November 2023, masyarakat Maluku Utara dibuat sedih atas meninggalnya salah satu pemimpin terbaik saat mengikuti pertandingan sepak Bola Piala Bupati Cup di lapangan GBK di Desa Tuwokona, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) yaitu mendiang Usman Sidik.

Mendiang Usman Sidik secara tiba-tiba terjatuh dalam kondisi main Bola. Setelah itu, ia langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha. Namun, dinyatakan meninggal Dunia sekira pukul 18.40 WIT.

Usman Sidik lahir pada Tanggal 13 April 1974 di Desa Orimakurunga, Kecamatan Kayoa Selatan, Kabupaten Halsel.

Semasa SMP, ia pernah bekerja sebagai buruh kasar dan semasa SMA Muhammadiyah Kota Ternate, ia menjadi buruh di Pelabuhan Bastiong. Kemudian ia bekerja di bagian penanaman pohon kayu dari PT Barito Pasific Timber Group, di Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar)

Usman Sidik sempat menjadi kontributor di sejumlah stasiun televisi nasional yaitu TPI dan RCTI. Ia kemudian mendirikan media cetak harian bernama PT Seputar Maluku Utara.

Usman Sidik lalu berkecimpung di dunia politik, dia pernah menjabat sebagai Sekjen DPP PKB periode 2014 hingga 2019, lalu menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP PKB periode 2019 hingga 2024.

Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 lalu, Usman Sidik berpasangan dengan Hasan Ali Bassam Kasuba (Usman-Bassam) maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Halsel. Keduanya didukung PKB, PDIP, Partai Golkar, PKS, Partai Demokrat, PAN dan PSI.

Pasangan Usman-Bassam pun terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halsel periode 2021-2024.

Usman Sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba resmi dilantik Gubernur Maluku Utara, KH Abdul Gani Kasuba di Aula Nuku Lantai II kantor gubernur pada Senin 24 Mei 2021 lalu.

Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut berdasarkan pada surat keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 131.82-1055 tentang pengesahan pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020 di Kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara.

Setelah Maluku Utara kehilangan sosok pemimpin terbaik seperti Usman Sidik, masyarakat Maluku Utara kembali kehilangan mantan Bupati Morotai terbaik Benny Laos.

Benny Laos merupakan Calon Gubernur Maluku Utara periode 2024-2029. Ia meninggal dunia di RSUD Taliabu, setelah Speedboat Bela 72 miliknya itu, mengalami ledakan dan terbakar habis di Pelabuhan Regional Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu pada Sabtu 12 Oktober 2024.

Benny Laos tak bedah jauh dengan mendiang Usman Sidik, sehingga ia cukup populer di Maluku Utara. Sebab, sebelumnya ia adalah Bupati Morotai (2017-2022) dan mencoba meraih posisi orang nomor satu Maluku Utara berpasangan dengan Sarbin Sehe, diusung koalisi 8 partai antara lain Nasdem, Demokrat, PKB, PAN dan PPP.

Benny Laos lahir di Kota Ternate dan menghabiskan masa kecilnya di Ternate sampai lulus SMP. Setelah itu, ia dikirim ayahnya ke Malang untuk melanjutkan SMA di sana. Namun remaja keturunan Tionghoa ini hanya bertahan satu semester karena kekurangan biaya.

Setelahnya, ia kembali ke Ternate dan bekerja pada abangnya yang sudah mempunyai toko. Dalam buku otobiografinya “Jalan Hidup Benny Laos”, ia menceritakan perjalanan hidupnya termasuk ketika bersama kakaknya mendapat borongan menggarap hutan tanaman industri dari Barito Pacific.

Uang kontrak bernilai besar mereka dihambur-hamburkan akhirnya usaha mereka gagal dan bangkrut. Sang kakak pindah ke Ambon dan membuka usaha di sana. Tak berapa lama, Benny ikut ke Ambon dan mulai belajar menjadi kontraktor.

Dengan modal Rp2,5 juta hasil menggadaikan kalung ibunya, ia mulai bisnis sebagai kontraktor bangunan. Sejak itu, pelan-pelan usahanya membesar. Kerusuhan antar-etnis 1999, membuat ia kembali ke Ternate dan kembali membuka bisnis jasa konstruksi.

Usaha berjalan mulus dan ia mulai membuka usaha perkapalan, perkayuan dan kemudian membuka hotel Bela, yang merupakan hotel terbesar di Ternate. Kapal Bela 72 yang terbakar adalah miliknya.

Ketika pecah kerusuhan di Ternate pada 2001, ia sempat pindah ke Manado namun usaha di Ternate tetap jalan.

Karena tidak menyelesaikan SMA, ia akhirnya mengambil pendidikan Paket C di Manado. Pada 2009, ia masuk Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi dan meraih gelar Sarjana Hukum pada 2016.

Diketahui, Mendiang Usman Sidik dan Benny Laos ini, keduanya adalah sahabat semasa kecil yang hidup bersama di Desa Galala, Kecamatan Mandioli Selatan, Halmahera Selatan hingga mereka menjadi pejabat publik di Maluku Utara. (Hardin CN)