Tak Ada Alasan Bagi Warga Waitina Tidak Memilih Paslon Nomor Urut 1 Husain-Asrul

SULA, CN – Haji Salmin Siko, Tokoh masyarakat Desa Waitina, Kecamatan Mangoli Timur, Kepulauan Sula, mengajak seluruh masyarakat untuk memilih Sultan Tidore sebagai Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Maluku Utara (Malut), pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 27 November 2024 mendatang.

Ajakan itu disampaikan Haji Salmin Siko saat menyampaikan orasi politiknya ketika Sultan Tidore Husain Alting Sjah bertemu langsung dengan masyarakat setempat, pada Selasa (5/11).

Pertemuan terbatas itu berlangsung penuh kekeluargaan dan keakraban. Tak ada sekat sama sekali antara Cagub dan masyarakat setempat.

Bagi warga Desa Waitina, sosok Sultan Husain Alting Sjah yang berpasangan dengan Asrul Rasyid Ichsan sebagai Calon Wakil Gubernur Malut adalah tokoh yang memiliki tanggung jawab dan amanah. Sehingga itu, tak ada alasan lagi untuk warga tidak memilih Pasangan Calon (Paslon) Husain-Asrul pada kontestasi politik nanti.

“Saya melihat dalam diri beliau, terdapat sikap amanah dan tanggung jawab. Kehadiran beliau di kampung Waitina menunjukkan beliau peduli dan memperhatikan kepentingan masyarakat,” ujar Salmin.

Salmin dan warga juga menitipkan aspirasi mereka kepada Sultan Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan jika terpilih nanti sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Malut.

“Kami titip peningkatan status jalan sebagai jalan nasional, kemudian pembangunan tower jaringan internet, dan pembangunan swering/bronjong penahan air di Sungai Waitina,” ungkap Salmin.

Sementara itu, Jufri Umagapi, Sekretaris PDI-Perjuangan Kepulauan Sula, juga mengajak warga untuk menyatukan hati memilih nomor urut 1 pada Pilgub Malut.

“Beliau ini memiliki pengalaman dalam birokrasi, karena pernah juga jadi Kepala Dinas dulu. Beliau adalah sosok yang bersahaja dan berkomitmen melayani masyarakat. Jadi kalian tidak usah pilih lain, yang kamari hanya berikan kebohongan saja,” tegas Jufri.

Menurutnya, Sultan Husain Alting Sjah telah melewati banyak rintangan selama pencalonan.

“Dan hari ini beliau hadir di kampung Waitina sebagai wujud ingin melayani rakyat. Bukan untuk tipu-tipu torang samua,” serunya.

Selaku Ketua Tim Pemenangan HAS Sula, pihaknya akan menggerakkan semua pengurus partai, simpatisan dan pendukung partai untuk memenangkan Paslon alon nomor urut 1.

Dalam kesempatan itu, Sultan Husain Alting Sjah pun merespon aspirasi masyarakat Desa Waitina.

“Saya tidak bisa menjanjikan sesuatu, tetapi dengan segala daya dan jaringan saya, tentu saya akan koordinasi dengan pemerintah pusat, pihak balai dan penyedia layanan untuk melihat kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, cagub Sultan Husain melakukan kampanye di beberapa titik di Kepulauan Sula, dimulai pada Senin (4/11/2024) di Desa Fogi, kemudian di Desa Waiboga dan Desa Waitina. (Hardin CN)

Survei Pilgub Malut di Kota Ternate: Husain-Asrul Ungguli 3 Paslon, MK-BISA Hanya 5,3%

TERNATE, CN – Litbang Halmahera Post merilis hasil survei elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) di Kota Ternate yang berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Maluku Utara (Malut) 2024.

Survei tersebut dilaksanakan pada 4 hingga 11 Oktober 2024, yang dilaksanakan sebelum kejadian naas yang menimpah Cagub nomor urut 4, Benny Laos di Kabupaten Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10) lalu.

Survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Malut ini, menunjukkan Pasangan Calon (Paslon), Sultan Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan unggul dengan elektabilitas sebesar 57,6%, disusul Benny Laos dan Sarbin Sehe dengan 27,6%. Di posisi ketiga, Aliong Mus dan Sahril Thahir meraih 9,1% dan Muhammad Kasuba dan Basri Salama hanya mendapatkan 5,3%. Sementara itu, sebanyak 0,4% pemilih masih belum menentukan pilihannya (undecided voters).

Hasil survei ini menunjukkan adanya pergeseran signifikan dibandingkan dengan survei sebelumnya yang dilakukan pada 31 Agustus hingga 7 September 2024. Saat itu, Paslon Sultan-Asrul yang diusung PDIP, Partai Buruh dan Partai Ummat, hanya unggul tipis dengan 42,7%, terpaut 3,2% dari Benny Laos-Sarbin, yang didukung koalisi besar Nasdem, PKB, Demokrat, PAN, PPP, Gelora, PSI dan Partai Buruh, dengan 39,5%.

Namun, dalam survei terbaru ini, Paslon Sultan-Asrul berhasil meningkatkan dukungannya hingga 57,6%. Sementara Benny-Sarbin justru mengalami penurunan elektabilitas hingga 27,6%.

Perbandingan hasil survei ini, menunjukkan adanya perubahan sikap pemilih di Kota Ternate dalam kurun waktu 1 bulan. Penurunan drastis pada elektabilitas Benny-Sarbin ini tidak lepas dari pengaruh pernyataan Sultan Ternate, Mudaffar Syah, yang menyatakan dukungan terbuka kepada Benny Laos, pada 23 September 2024, lalu mengunggahnya melalui akun instagramnya.

Pernyataan tersebut direspon oleh sebagian masyarakat, yang melihatnya sebagai bentuk intervensi politik dari pihak yang seharusnya netral. Hal ini menyebabkan berpindahnya dukungan ke Paslon Sultan-Asrul, yang dianggap lebih independen dalam kampanye mereka.

Direktur Litbang Halmahera Post, Jufri Abubakar, mengungkapkan bahwa pernyataan Sultan Ternate tersebut menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan elektabilitas Benny Laos.

“Dukungan Sultan Ternate terhadap Benny Laos seharusnya memperkuat posisinya, namun yang terjadi justru sebaliknya. Banyak pemilih suku Ternate yang menilai bahwa politik seharusnya dijalankan dengan kebebasan tanpa campur tangan pihak lain, sehingga mereka beralih mendukung Sultan-Asrul yang dipandang lebih merakyat,” jelas Jufri.

Namun, disisi lain, posisi AM-SAH dan MK-BISA relatif stagnan. Kelemahan utama AM-SAH di Ternate adalah karena mesin Partai pendukungnya tidak bergerak signifikan. Sehingga sulit untuk membangun basis dukungan yang lebih kuat.

Sedangkan MK-BISA, menghadapi tantangan yang berbeda yaitu sulit mendapatkan simpati dari banyak warga Ternate. Hal ini, disebabkan persepsi publik yang melekat pada MK sebagai saudara mantan Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba. Citra ini semakin sulit dilepaskan karena seluruh proses sidang korupsi Abdul Gani Kasuba berlangsung di Ternate, yang secara langsung mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap MK-BISA.

Jufri menambahkan, dinamika ini menunjukkan bahwa dalam politik elektoral, latar belakang pribadi dan keluarga bisa menjadi faktor krusial yang mempengaruhi persepsi pemilih.

“AM-SAH dan MK-BISA masih memiliki peluang, namun mereka perlu bekerja keras untuk mengubah persepsi publik dan menggerakkan mesin partai mereka jika ingin mengejar ketertinggalan dalam sisa waktu kampanye,” ujarnya.

Jufri bilang, kontestasi di Kota Ternate akan semakin menarik dalam 30 hari terakhir menjelang masa tenang pemilihan. Hal ini terutama disebabkan keputusan Sherly Tjoanda, yang kini didaulat menggantikan mendiang Benny Laos.

“Sherly menjadi satu-satunya kontestan perempuan pertama dalam sejarah Pilgub Maluku Utara. Dan tentunya ini akan membawa angin segar dalam dinamika pemilihan. Sherly bisa jadi Kuda Hitam atau Kuda Troya dalam politik elektoral Maluku Utara. Sebagai kuda hitam, dia berpotensi mengejutkan dengan dukungan yang tak terduga, sementara sebagai kuda Troya, dia bisa menarik simpati dari pemilih yang selama ini mungkin enggan berpartisipasi dalam politik, namun terpengaruh oleh kehadirannya. Situasi ini bisa memicu perubahan yang signifikan, terutama menjelang pemilihan,” tambah Jufri.

Dengan semakin dekatnya waktu pemilihan, dinamika ini menunjukkan bahwa elektabilitas Cagub Malut tidak hanya ditentukan visi dan misi, tetapi juga oleh persepsi publik terhadap interaksi politik yang terjadi di sekitar mereka.

“Para kandidat harus lebih peka terhadap perubahan sentimen pemilih yang dapat mempengaruhi hasil akhir pemilihan,” tutup Jufri. (Hardin CN)

Menangkan Paslon Gubernur Malut Terkuat Husain-Asrul, Tim Relawan di Halsel Gelar Rapat Perdana

HALSEL, CN – Tim Relawan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid menggelar Rapat Koordinator (Rakor) perdana untuk menyusun formatur dan program kerja yang tujuannya memenangkan Paslon Husain-Asrul sebagai salah satu kandidat Gubernur terkuat yang bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024.

Ketua Tim Divisi Pemenangan Husain-Asrul, Masykur menjelaskan, Rapat Perdana mengambil tema “Bersatu Menjemput Kemenangan”, dihadiri 30 Koordinator Kecamatan (Korcam) yang berlangsung di Posko Paslon Husain-Asrul di Tanah Abang, Desa Amasing, Kecamatan Bacan, Jumat (4/9) malam.

“Kehadiran Relawan ini, yang yang benar-benar mendukung Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Husain-Asrul,” terangnya.

Sekertaris Relawan Divisi Pemenangan, Abdila bilang dari 30 Korcam ini, masing-masing sudah menyusun program kerja yang akan dikerjakan sejak dilakukannya Rakor perdana hingga proses tahapan Pilkada ini selesai dilakukan.

“Tim Relawan memberikan garis besar program dan setiap Korcam melaksanakannya di lapangan dengan menyesuaikan wilayah Kecamatan masing-masing,” jelasnya.

Program kerja Relawan, katanya, masuk sampai ke Desa-desa untuk mendekatkan kandidat dengan akar rumput.

“Setelah Rakor Perdana ini, Tim Relawan Husain-Asrul terus melakukan konsolidasi dan dalam waktu dekat juga, Husain-Asrul juga agenda Kampanye di Halsel. Sehingga itu, Tim Relawan khususnya untuk mempersiapkan semua untuk agenda Kampanye,” tutupnya.

Sementara itu, Korcam Gane Timur, Mukaram Hi Jabid menambahkan bahwa Paslon Husain-Asrul dipastikan bakal menang dengan hasil konsolidasi 2 lalu hingga sekarang.

“Kami sudah  konsolidasi 2 Tahun lalu. Jadi untuk HAS, kami yakin pasti merai suara yang maksimal,” tukasnya. (Hardin CN)