HALSEL, CN – Ditengah wabah Corona, Kepala Desa Koititi Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara (Malut), Musli Marasabessy Nyaris diamuk massa, Juma’at (20/5/2020) sekitar Pukul 21.30 Malam WIT.
Dari Informasi yang di himpun wartawan cerminnuaantara.co.id bahwa warga kecewa karena Musli Marasabessy dianggap tidak transparan dalam Pengelolaan Dana Desa.
Bahkan semenjak Musli Marasabessy dilantik pada Tahun 2017 sampai saat ini, ia jarang berada di Desa. Sementara banyak Pos Anggaran Pembinaan dan Pemberdayaan yang tidak direalisasikan.
Selain itu, ada bahan material pembangunan Kantor Desa Tahun 2018 yang belum di bayar, salah satunya ibu Ratna.
“Saya pe uang yang bikin Kantor Desa belum bayar masih sisah 7 Juta,” ungkap ratna
Ada juga upah pekerja Jalan 2019 yang belum di bayar. “Diketahui upah tukang yang dianggarkan Musli untuk Fondasi Jalan baru dengan panjang 300 meter sebesar Rp 30 Juta hingga saat ini upah tukang baru diberikan Kades sebesar Rp 2 Juta,” Rilis Media TeropongMalut.
Kemarahan warga semakin memuncak ketika Bang Toyib julukan Musli oleh masyarakat Desa Koititi Karena jarang berada di Desa, enggan menyalurkan BLT Dana Desa. Hingga warga yang tersululut emosi langsung mengeruduk rumah Kepala Desa, beruntung Personil dari Kepolisian Sektor Gane Barat dan Babinsa segera ke lokasi dan menenangkan warga.
Jikri Lukman (20) mahasiswa Desa Koititi menjelaskan bahwa warga meminta Musli keluar dan temui warga, namun Musli enggan kaluar karena takut. Pasalnya, masyarakat dalam suasana emosi.
“Selain itu warga menuntut Musli segera mundur dari Kepala Desa dan meminta agar pihak Kepolisian Halsel untuk mengusut kasus penyelewengan Dana Desa,” jelasnya. (Hafik CN)