HALSEL, CN – Kepala Desa Koititi Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selan (Halsel) Musli Marasabessy bohongi warga didepan Muspika Kecamatan.
Kepala Desa Koititi Musli marasabesi saat di lantik pada tahun 2017 – 2020 jarang berada di Desa selain itu dalam pengelolaan anggaran DDS juga tidak tranparansi serta banyak pos anggaran Pembinaan dan pemberdayaan yang tidak di salurkan.
Akibatnya kemarahan warga memuncak saat Instupsi Pemerintah Pusat terkait dengan pembagian BLT, warga kemudian melaporkan kades ke pemerintah kecamatan.Tepat pada tanggal 20 Mei 2020 Musli pun tiba di desa dan pukul 21.30 Malam WIT Musli hampir di amuk warga beruntung aparat keamana dari Polsek dan Koramil berhasil mengamankan.
Ke esokan harinya, Kepala Desa yang di dampingi sekertaris Desa kemudian di bawa ke polsek Gane Barat bersama perwakilan masyarakat dan melahirkan kesepakatan, bahwa Musli akan memberikan BLT untuk tiga bulan di akhir Juni.
Kepada Media cerminnusantara.co.id Senin (2/7/2020) Ali Basrah Salah satu perwakilan yang turut hadir saat musawarah Di polsek Gane Barat, Ali menyampaikan bahwa pembagian BLT yang seharusnya telah tersalurkan 3 bulan di bulan juni, Musli kemudian baru menyalurkan 2 bulan.
Ali Basarah juga menyampaikan bahwa sebelumnya Musli telah melakukan musawarah dengan perwakilan tokoh-tokoh masyarakat yang di hadiri oleh Muspika Kecamatan yakni Camat Gane Barat Jamal Ishak, Kapolsek Gane Barat Ipda Mardan Abdurahman dan Wakil Koramil Fahirrudin.
“Dari hasil musawarah yang melahirkan kesepakatan antar Kepala Desa dan perwakilan masyarakat ialah pembayaran BLT pada akhir Juni itu sebesar Rp 1.800.000/KK atau Tiga tahap penyaluran sekaligus dengan jumlah penerima sebanyak 221 Kepala Keluarga. Namun Kesepakatan itu kemudian di ingkari oleh Musli. Sebab saat tiba di koititi musli kemudian melakukan pembayaran hanya 2 Bulan yakni sebesar Rp 1.200.000,” tutup Ali.
Selain itu, Media cerminnusantara.co.id menerima informasi pembagian BLT juga tidak merata sebab Menurut pengakuan beberapa warga bahwa mereka menerima BLT hanya Rp 400.000. Sebut saja Sahbudin bakri, ayah tiga orang anak ini mengaku menerima BLT hanya 400 Ribu.
Ada juga pengakuan dari Sukandi Sani dan Abubakar Yohanes yang menerima 400 ribu. Sementara ini media cerminnusantara.co.id masih melakukan pendataan terkait pembagian BLT yang tidak merata.
Terpisah, Kepala Desa Koititi Musli Marasabessy ketika di konfirmasi media Cerminnusantara.co.id menjelaskan bahwa terkait informasi yang menerima BLT hanya 400 Ribu, ia tidak mengetahui sebab pembagian di lakukan oleh staf nya.
“Sementara terkait dengan laporan warga yang menerima hanya 400 ribu, saya akan tindak lanjuti,” pungkasnya. (Hafik/CN)