Kapus Jiko Bilang Oknum Perawat Suka Bentak Dokter dan Bahkan Keluarga Pasien Saat Berobat 

HALSEL, CN – Perlakuan kasar oknum Perawat di Puskesmas Jiko Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), ternyata sering terjadi. Betapa tidak, bukannya mendapatkan pelayanan yang ramah, justru sebaliknya. Perkataan kasar disertai nada suara yang tinggi dari oknum perawat berinisial N itu, dialami Dokter dan bahkan salah satu keluarga Pasien asal Desa Bahu saat berobat sebelum pasien meninggal Dunia.

Hal itu diakui Kepala Puskesmas (Kapus) Jiko, Safrudin Yahya dihadapan oknum Perawat bersama salah seorang pegawai Dinas Kesehatan Halsel bagian penanggung jawab tentang Kusta, Minggu (28/8/2023).

“Yang namanya orang sakit ini pasti lagi stres juga. Cuma Ibu Ning (oknum Perawat) ini kan bicara kalau tidak berobat, lebih baik tidak usah kemari sudah. Itu yang mereka (keluarga pasien) tersinggung,” aku Kapus Jiko, Safrudin Yahya.

Bahkan Kapus Jiko itu bilang, oknum Perawat tersebut juga suka bentak ke Dokter saat mengadakan rapat internal Puskesmas Jiko.

“Ke Dokter juga Ibu Ning suka suara besar saat torang (Kami) lagi rapat internal,” ujar Safrudin Yahya.

Sekedar diketahui, pelayanan buruk oknum perawat di Puskesmas Jiko itu terkuak saat keluarga pasien tak terima atas beredarnya  informasi dilingkungan masyarakat bahwa ada pasien atas nama RM meninggal Dunia pada Rabu (26/8) karena menderita Kusta. (Hardin CN)

Kapus Jiko Benarkan Pasien asal Desa Bahu Meninggal Dunia Karena Kusta

HALSEL, CN – Safrudin Yahya, Kepala Puskesmas (Kapus) Jiko membenarkan pasien atas nama RM asal Desa Bahu, Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), meninggal Dunia karena menderita penyakit Kusta.

Dimana, menurut Safrudin Yahya, itu dibuktikan dengan hasil Lab pertama saat almarhum RM dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha.

“Kebetulan mereka (Bidan) juga sudah terlatih, jadi memang pada saat pemeriksaan dari hasil Laboratorium itu positif. Setelah itu, dari Rumah Sakit kirim ke Puskesmas. Disitu juga ada catatan dari Dokter untuk lanjutkan obat program,” singkat Kapus Jiko, Safrudin Yahya kepada wartawan cerminnusantara.co.id, Jumat (29/9).

Sekedar diketahui, seperti yang dibeberkan Zena, kakak kandung Almarhum RM mengatakan bahwa dengan adanya kabar dari oknum Bidan di Puskesmas Jiko berinisial N yang mengatakan almarhum RM menderita Kusta, membuat warga di Desa Bahu merasa takut melaksanakan penguburan jenazah lantaran tak mau tertular Kusta. (Hardin CN)