TERNATE, CN – Hiruk pikuk Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pengurus Daerah (DPD I) Partai Golongan Karya (Golkar) versi Sahid Bela dan versi Boulefard pada pekan kemarin melahirkan Dua kepemimpinan yakni M. Sukur Mandar dan Alien Mus.
Pasalnya, Musda yang benar adalah Musda yang di Gelar di Boulevard Kota Ternate Provinsi Maluku Utara (Malut). Hal ini di katakan M. Sukur Mandar di Royal Resto Sabtu, (21/3/2020). Ia menegaskan Musda yang di Gelar pada tahun ini adalah Musda yang ke Enam bukan yang ke Lima.
Sementara Musda yang di Gelar di Hotel Sahid Belah adalah Musda ke Lima. Hal ini membuktikan bahwa yang memahami Golkar adalah Musda yang Gelar di Hotel Boulevard Kota Ternate.
Sukur mengatakan, Musda kesatu dan ke dua Yamin Tawari terpilih sebagai Ketua, sementara Musda yang ke tiga Hasan Doa, yang ke empat Ahmad Hidayat Mus (AHM) yang ke Lima Alien Mus dan yang ke enam M. Sukur Mandar.
Selain itu, Musda versi Boulevard pasalnya, merupakan Musda di mana bertujuan untuk membesarkan Golkar pikiran-pikiran tentang penyatuan Golkar, sedangkan Musda yang di Gelar di Sahid Bela adalah Musda tentang perpecahan pemecatan kader, yang nantinya mengancam masa Depan Golkar.
ia menjelaskan seluruh kader Golkar yang tadinya telah meninggalkan Golkar di ajak kembali masuk ke Golkar seperti Mahifa, Hein Namotemo, dan beberapa sesepuh lainya.
“Mereka siap kembali dan membenahi Golkar, itu artinya kami sedang menghimpun potensi untuk membesarkan partai sementara di sana sibuk mengancam dan memecat kader,” Jelasnya
Sementara itu, DPD I Golkar Malut di bawah kepemimpinan M. Sukur Mandar, telah menyusun struktur kepengurusan yang nantinya di bawah ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
terkait dengan tidak hadirnya pengurus DPP pada Musda yang di Gelar, Sukur menegaskan, dalam Anggaran Dasar Anggaran rumah Tangga (AD/ART) pasal 28 tentang kepesertaan Musda DPP adalah salah satu unsur dari sekian unsur pada pasal 18 menjelaskan, Bahwa yang menentukan sah tidaknya Musda bukan kehadiran satu unsur, namun di tetukan oleh 2/3 peserta Musda. Sehingga DPP pun dapat mempertimbangkan sebaik-baik mungkin dan serasional mungkin.
Meski begitu, Mantan Sekretaris DPD I Golkar Malut Hamid Usman mengatakan, DPP adalah milik semua kader Partai Golkar.
“Saya ingin sampaikan bahwa Musda Golkar di Boulefard adalah Musda yang ingin menyatukan seluruh perpecahan kader partai, sehingga dalam menghadapi pilkada serentak di delapan Kabupaten/kota dan mempersiapkan Erlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024. Ini adalah tujuan utama Musda Yang di Gelar di Boulevard,” terangnya (Andre CN)