HALSEL, CN – Puluhan Mahasiswa Desa Loleojaya Kecamatan Kasiruta Timur Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) yang mengatasnamakan Gerakan Bersatu Membawa Perubahan (GBMP) menggelar aksi terkait dengan ketidak transparansinya Pengelolaan Dana Desa, serta penggusuran Jalan di Desa Loleojaya-Palamea, Senin (25/5/2020).
Koordinator Aksi, Wahyu, dalam orasinya menyampaikan, gerakan yang di buat ini adalah bagian dari bentuk pengawalan anggaran Dana Desa yang telah transformasikan pada tabel informasi, namun hal ini masih mejadi resah pada benak pikiran di masyarakat terkait beberapa informasi yang tercantum yang belum di realisasi.
“Persoalan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD), yang di berikan kepada masyarkat yang belum menerima Bantuan PKH atau Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan ada 46 KK jumlah penerima manfaat BLT Dana Desa di Loleojaya, maka kami menganggap Relawan dan Perangkat Desa saat melakukan pendataan terkesan pilih kasih, sehingga warga yang mestinya banyak menerima BLT akibat dampak Covid-19, tapi buktinya ada yang dapat dan ada yang tidak dapat BLT,” teriak saat menyampaikan aspirasinya.
Koordinator aksi itu mengatakan, Relawan dan Perangkat Desa tidak cermat melakukan pendataan tidak sesuai dengan mekanisme yang ada yang harus di jelaskan secara lengkap Permendes no 6 Tahun 2020 pada huruf (Q) angka (3) poin A dan B.
“Maka dari itu, kami mendesak kepada Kepala Desa Loleojaya, Fajri Ramli dan seluruh perangkat-Nya untuk segera melakukan pendataan ulang,” tegas Wahyu.
Selain itu, Wahyu juga menerangkan, penggusuran jalan penghubung dari Desa Loleojaya ke Desa Palamea yang dilaksanakan di Desa Loleojaya yang telah di selesaikan dengan baik. Namun masih saja menjadi satu keresahan pada korban dan pemilik, sebab terkait dengan penggusuran Jalan tersebut masih ada Lahan Desa Loleojaya yang belum di bayar dan ada yang telah di bayar namun ada pemilik Lahan yang tidak merasa puas dengan anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Desa yakni Kepala Desa, Fajri Ramli dan disaat pembayaran kapada pemilik lahan itu mengaku tidak ada penjelasan dari Kades Fajri Ramli saat memberikan uang dalam rangka membayar kepada pemilik Lahan. Ia juga mengatakan terkait dengan anggaran pemuda dan anggaran Sekretariat Pelajar serta Mahasiswa di Kota Ternate.
“Kalau Kades Loleojaya tidak serius untuk menyelesaikan keluhan ini, maka kami dengan tegas bahwa Mahasiswa dan masyarakat akan terus melakukan aksi demo,” tegas lagi. (Red/CN)