TERNATE, CN – Gelar Aksi tolak Surat Keputusan Rektor Universitas Khairun Nomor 1860/UN44/KP/2019 terkait dengan pemberhentian atau Putus Studi / Drop Out (DO) kepada empat Mahasiswa, Arbi M. Nur, Fahyudi Kabir, Fahrul Abdullah dan Ikra Alkatiri, di ahiri dengan Ricuh, yang mengakibatkan satu Korban Tauvik Maswin harus dilarikan ke Fakultas kedokteran Universitas khairun Ternate, guna memperoleh pengobatan luka ringan akibat pemukulan yang diduga kuat dilakukan oleh oknum securiti kampus unkhair.
Aksi tersebut digerakan oleh Solidaritas Perjuangan Demokrasi Kampus (SPDK) Kota ternate, pada senin 30 / Desember/ 2019, aksi berlokasi di Depan Kantor Universitas Khairun Ternate .
Dari keterangan Saksi yang berdekatan dan mendengar disaat pemukulan yang di lakukan kepada Korban Taufik Maswin salah satu mahasiswa Unkhair fakultas Perikan Prodi Kelautan , diduga kuat di lakukan oleh oknum yang Berseragam hitam (Securiti) universitas khairun ternate, hingga mengeluarkan dara pada bagian kepala korban, hal ini di sampaikan oleh saksi yang enggan di korankan namannya di depan Fakultas Ilmu Kedokteran kepada awak media cerminnusantara.com mengatakan.
“Tadi sempat sya lia dong pukul pe dia (Taswin Maswin) itu rata-rata pake seragam itam, otomatis securiti, soalnya banya orang bapele jadi kurang jelasnya,” katanya.
Senada dengan Taufik maswin korban pemukulan yang di duga kuat di lakukan oleh Oknum securiti, saat di mintai keterangan mengenai oknum yang melakukan pemukulan terhadap dirinya, mengatakan bahwa oknum yang pertama kali mengayunkan pukulan hingga mengenai dirinya adalah securiti Unkhair, hingga dirinya harus dilarikan ke fakultas kedokteran guna menjalankan mengobatan Ringan.
“Tapi untuk pukul si orang banya cuman saya tra tau karna sya dudu kabawa ni saya bapolo kapala jadi, tapi kalu pukulan pertama itu dari securiti,” jelasnya.
Lanjut Taswin pun mengatakan sebelum di lakukan pemukulan terhadap dirinya, sempat dirinya memperingatkan kepada securiti agar supaya jangan terlalu kasar yakni kepada dirinya dan kepada kawannya, namun dihiraukan oleh oknum securiti, dan ketika di tanyakan nama dari sekuriti korban pun menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui nama oknum yang melakukan pemukulan itu.
“Karena saya kasana di sya pe tamang untuk bilang di securiti, pak jangan talalu kasar -kasar turus dia siku pa saya,” tutupnya (Red/CN)