Dekati Pencoblosan, Survei: Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan Ungguli 3 Paslon Lain di Pilgub Malut 2024

TERNATE, CN – Malut Institute merilis hasil survei terbaru seminggu menjelang pencoblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Maluku Utara (Malut) 2024.

Dimana, survei terbarunya periode 12-21 November 2024 ini yaitu Top of Mind atau pertanyaan terbuka kepada masyarakat, terkait seandainya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malut dilaksanakan saat ini.

Hasilnya, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1 Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan unggul jauh dari 3 Paslon pesaingnya dan mampu meraih angka sebesar 38,3%. Kemudian disusul Paslon Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe di urutan kedua, yakni 25,0%.

Menempati urutan ketiga, ada Paslon Muhammad Kasuba-Basri Salama dengan presentase 21,9%, dan Paslon Aliong Mus-Sahril Tahir berada di urutan keempat 12,8%. Sementara 2,0% menyatakan esponden tidak menjawab.

Berdasarkan data survei yang mendekati Pencoblosan itu, Paslon Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid melekat di memori publik sebagai Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Malut.

Vivi Aritonang, Vice Directur Malut Institute kepada media ini, Jumat (22/11/2024) menjelaskan, populasi survei ini adalah warga Provinsi Maluku Utara yang sudah mempunyai hak pilih, berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu warga yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2024.

Vivi mengatakan, survei ini menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 600 responden dengan margin of error+/ 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Metode pengumpulan data adalah responden terpilih diwawancara secara tatap muka, menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih. Setiap pewawancara bertugas mewawancarai 10 responden untuk setiap 1 Desa/kelurahan. Kendali mutu survei adalah pewawancara lapangan minimal mahasiswa atau sederajat, dan mendapatkan pelatihan (workshop) secara intensif di setiap pelaksanaan survei,” kata Vivi.

Pengambilan data survei (penentuan responden dan wawancara di lapangan yang dilaksanakan, selama 10 hari.

Untuk stratifikasi, lanjut Vivi, populasi pemilih dikelompokkan berdasarkan kabupaten/kota. Selanjutnya sampel (kabupaten/kota) itu dipilih.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Untuk tahap pertama yakni Primary Sampling Unit (PSU). Pada survei ini adalah tingkat desa/kelurahan secara proporsional di seluruh Kabupaten/kota, yang dipilih secara acak.

“Jumlah responden pada masing-masing PSU adalah 10 responden,” ucap Vivi.

Kemudian pada tahap kedua, dari masing-masing kelurahan desa terpilih, didaftarkan populasi TPS yang ada, untuk dipilih 5 TPS secara acak (5 TPS dari setiap kelurahan/desa terpilih).

“Tahap ketiga, yakni dari masing-masing TPS terpilih, pemilih yang terdaftar pada DPT pada data center KPU, kemudian dilakukan stratifikasi gender. Diantaranya, pengelompokan populasi pemilih laki-laki dan populasi pemilih perempuan di masing-masing TPS,” tambahnya.

Keempat, populasi responden yang ada pada DPT pada data center KPU kemudian dipilih 2 responden (1 laki-laki dan 1 perempuan) secara acak. di setiap TPS sehingga terpilih total ada Desa/kelurahan.
10 responden pemilih.

Tujuan utama survei adalah mengumpulkan informasi dari sampel yang dapat mewakili populasi yang lebih luas, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih umum,” pungkasnya. (Hardin CN)

Disinggung Bagian dari Perusahaan Tambang, Paslon Sherly-Sarbin Akui Tak Mampu Jelaskan Lebih Jauh

TERNATE, CN – Sebagai pemilik Saham perusahaan Tambang PT Karya Wijaya yang izinnya menguasai 500 hektare lahan di Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Provinsi Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda, dipertanyakan komitmen kebijakan ekologi terkait aktivitas pertambangan.

Dimana, hal itu dipertanyakan Calon Wakil Gubernur Malut, Basri Salama saat debat publik kedua yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malut di Auditorium UMMU, Kota Ternate, Selasa (19/11/2024) malam.

Dalam sesi tanya jawab ke Pasangan Calon (Paslon) nomor 4, Basri Salama mempertanyakan bagaimana Sherly-Sarbin dapat mengambil kebijakan terkait kerusakan alam akibat aktivitas pertambangan. Sedangkan Sherly sendiri merupakan bagian dari perusahaan Tambang.

Pertanyaan tersebut, lantas dijawab Sarbin yang menyatakan semua orang pasti tidak mengharapkan bencana. Namun bencana pasti akan terus hadir. Apalagi di wilayah Indonesia. Karena itu, sambungnya, cara menghadapi mitigasi bencana adalah dengan 2 skema.

“Pertama, pra bencana. Kita juga menyiapkan dengan baik, menyampaikan sosialisasi pencegahan terhadap bencana. Dan yang kedua, bagaimana bencana saat datang, melakukan evakuasi, memberikan pelayanan. Dan yang berikut setelah bencana,” jelasnya.

“Soal kaitan soal Tambang yang ditanya tadi, saya kira semua Tambang itu prosesnya ada, prosedurnya ada. Kalau ditanya kemudian kami menjadi bagian, saya seperti tidak bisa menjelaskan lebih jauh disini. Karena kita soal Tambang itu mekanismenya ada. Saat ini kewenangan Pemerintah Daerah itu soal pengawasan sesungguhnya. Jadi kalau ditanya mendiang tadi, saya kira ini bukan bagian dari soal bagaimana menangani bencana, karena tema kita saat ini adalah soal mitigasi bencana terhadap lingkungan,” aku Sarbin.

Ia menambahkan, semua pihak sepakat. Disatu sisi, Tambang dibutuhkan. Namun lingkungan yang sehat dan baik juga penting.

“Karena itu, negara terus hadir untuk melindungi warganya, memberikan advokasi untuk melindungi hak-hak masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan bagian dari tambang itu, dan tambang juga terus menjadi bagian dari pembangunan kita,” tandasnya.

Basri tampak tak puas dengan jawaban Sarbin yang dinilai “kabur” dari inti pertanyaan.

“Maksud saya, kalau kita bicara kerusakan lingkungan, kerusakan hutan, kerusakan alam akibat dari aktivitas pertambangan, itu sudah pasti kita punya kebijakan. Bagaimana saudara mau membuat kebijakan merehabilitasi kebijakan. Sementara saudara menjadi bagian dari Perusahaan yang ikut terlibat dalam kerusakan alam? Itu pertama,” sentilnya saat diberi kesempatan menanggapi jawaban paslon 4.

“Yang kedua, bagaimana saudara bisa memisahkan posisi personal saudara sebagai gubernur dengan strategi kebijakan merehabilitasi hutan, merehabilitasi kerusakan alam dan lingkungan, itu yang ingin saya tanya. Tolong dijelaskan posisi duduknya itu, supaya kita tahu di mana posisi kita sebagai penyelenggara pemerintahan dan posisi kita sebagai oligarki pertambangan,” tandas Basri.

Berdasarkan reportase Project Multatuli pada 12 September 2024, nama Sherly Tjoanda tercatat sebagai pemegang saham 30 persen perusahaan tambang PT Karya Wijaya, sementara mendiang suaminya Benny Laos memiliki 65 persen saham. Perusahaan ini belum beroperasi sejak izinnya diterbitkan pada 2020.

Benny Laos juga tercatat sebagai pemilik tambang PT Amazing Tabara yang pernah mendapatkan izin menambang emas di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Warga lantas protes izin tersebut karena konsesinya berada di perkebunan cengkeh dan dikhawatirkan merusak tanaman rempah. Izin perusahaan ini kemudian dicabut pada 2022. (Hardin CN)

Warga di Halut Sebut Sultan Husain Alting Sjah Merupakan Tokoh Perdamaian yang Layak jadi Gubernur Malut 2024

TERNATE, CN – Salah seorang warga Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara (Malut), Robert, menyebut bahwa Sultan Husain Alting Sjah merupakan tokoh perdamaian Malut yang layak didukung menjadi Gubernur 2024.

Itu disampaikan saat ditemui dalam acara Gebyar Budaya di Tobelo pada Jumat, 15 November 2024.

“Karena sebagai tokoh perdamaian, kami mengundangnya hadir dalam acara Gebyar Budaya yang digelar di rumah adat Hibualamo. Rumah ini sebagai simbol perdamaian bagi masyarakat Halmahera Utara. Kami bahkan menjemput Sultan tepat di Tugu Hibualamo,” jelas Robert.

Robert memaparkan, Husain Alting Sjah adalah tokoh yang meneruskan visi para Sultan-sultan terdahulu untuk menjaga kedamaian di Malut.

“Menjadi seorang Sultan dan menjaga tugas besar ini tidak mudah. Karena itu, niat baik Sultan Husain untuk selamatkan Maluku Utara, menjadi tugas kita semua untuk perjuangkan,” paparnya.

Sementara, Husain Alting Sjah dalam kesempatan itu mengaku telah berdiri tegak menyuarakan kedamaian sejak ia menjabat Kapita Laut Kesultanan Tidore. Terutama saat konflik horisontal di Malut pada 1999. Ia berdiri tegak melawan pihak-pihak yang sengaja membangun provokasi untuk memecahbelah masyarakat.

“Waktu itu, ada yang provokasi untuk membunuh Kapolres asal Batak yang beragama Kristen. Saya bilang, kalau ada yang berani bunuh dia, maka berhadapan dengan saya dulu. Saya tidak takut mati, kalau berhadapan dengan provokator yang tidak bertanggung jawab,” terangnya.

Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban, keamanan dan kedamaian. Bagi dia, kedamaian jauh dari segala-galanya dari sekadar sebuah ambisi untuk menang.

“Momen politik Pilkada ini memiliki batas waktu, hanya beberapa bulan, bahkan hari. Tapi silaturahmi memiliki waktu yang panjang, karena itu persaudaraan dan keluarga lebih penting,” pungkasnya. (Hardin CN)

Tak Ada Alasan Bagi Warga Waitina Tidak Memilih Paslon Nomor Urut 1 Husain-Asrul

SULA, CN – Haji Salmin Siko, Tokoh masyarakat Desa Waitina, Kecamatan Mangoli Timur, Kepulauan Sula, mengajak seluruh masyarakat untuk memilih Sultan Tidore sebagai Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Maluku Utara (Malut), pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 27 November 2024 mendatang.

Ajakan itu disampaikan Haji Salmin Siko saat menyampaikan orasi politiknya ketika Sultan Tidore Husain Alting Sjah bertemu langsung dengan masyarakat setempat, pada Selasa (5/11).

Pertemuan terbatas itu berlangsung penuh kekeluargaan dan keakraban. Tak ada sekat sama sekali antara Cagub dan masyarakat setempat.

Bagi warga Desa Waitina, sosok Sultan Husain Alting Sjah yang berpasangan dengan Asrul Rasyid Ichsan sebagai Calon Wakil Gubernur Malut adalah tokoh yang memiliki tanggung jawab dan amanah. Sehingga itu, tak ada alasan lagi untuk warga tidak memilih Pasangan Calon (Paslon) Husain-Asrul pada kontestasi politik nanti.

“Saya melihat dalam diri beliau, terdapat sikap amanah dan tanggung jawab. Kehadiran beliau di kampung Waitina menunjukkan beliau peduli dan memperhatikan kepentingan masyarakat,” ujar Salmin.

Salmin dan warga juga menitipkan aspirasi mereka kepada Sultan Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan jika terpilih nanti sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Malut.

“Kami titip peningkatan status jalan sebagai jalan nasional, kemudian pembangunan tower jaringan internet, dan pembangunan swering/bronjong penahan air di Sungai Waitina,” ungkap Salmin.

Sementara itu, Jufri Umagapi, Sekretaris PDI-Perjuangan Kepulauan Sula, juga mengajak warga untuk menyatukan hati memilih nomor urut 1 pada Pilgub Malut.

“Beliau ini memiliki pengalaman dalam birokrasi, karena pernah juga jadi Kepala Dinas dulu. Beliau adalah sosok yang bersahaja dan berkomitmen melayani masyarakat. Jadi kalian tidak usah pilih lain, yang kamari hanya berikan kebohongan saja,” tegas Jufri.

Menurutnya, Sultan Husain Alting Sjah telah melewati banyak rintangan selama pencalonan.

“Dan hari ini beliau hadir di kampung Waitina sebagai wujud ingin melayani rakyat. Bukan untuk tipu-tipu torang samua,” serunya.

Selaku Ketua Tim Pemenangan HAS Sula, pihaknya akan menggerakkan semua pengurus partai, simpatisan dan pendukung partai untuk memenangkan Paslon alon nomor urut 1.

Dalam kesempatan itu, Sultan Husain Alting Sjah pun merespon aspirasi masyarakat Desa Waitina.

“Saya tidak bisa menjanjikan sesuatu, tetapi dengan segala daya dan jaringan saya, tentu saya akan koordinasi dengan pemerintah pusat, pihak balai dan penyedia layanan untuk melihat kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, cagub Sultan Husain melakukan kampanye di beberapa titik di Kepulauan Sula, dimulai pada Senin (4/11/2024) di Desa Fogi, kemudian di Desa Waiboga dan Desa Waitina. (Hardin CN)

Masyarakat Solid, Tim Paslon Rusihan-Muhtar Yakin Menangkan Pilkada Halsel di Bacan Timur Selatan

HALSEL, CN – Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila (Rusihan-Muhtar) diyakini akan memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halsel di Kecamatan Bacan Timur Selatan.

Dimana, masyarakat pendukungnya terlihat sangat solid atas sosok kedua putra terbaik Halsel asal Makian Kayoa (Makayoa) dan Pulau Obi yang saat ini bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halsel periode 2024-2029 yaitu Pasangan Calon (Paslon) Rusihan-Muhtar.

Hal ini itu dikemukakan Tim Pemenangan Rusihan-Muhtar, Lajamrah Hi Zakaria kepada wartawan cerminnusantara.co.id, Selasa (5/11/2024).

Keyakinan Lajamrah ini, setelah menyaksikan langsung antusias masyarakat ketika Paslon Rusihan-Muhtar melakukan kampanye disetiap Desa di Kecamatan Bacan Timur Selatan.

“Dengan antusias masyarakat di 7 Desa yang  tersebar di Kecamatan Bacan Timur Selatan ini, Yang dimana, dari Desa Wayakuba, Desa Pigaraja, Desa Liaro, Desa Silang, Desa Wayaua, Desa Tabajaya dan Desa Tabangame, itu sangat luar biasa masyarakat menyambut baik Pasangan Calon nomor urut 2 Rusihan Jafar dan Muhhtar Sumaila,” ungkap Ogut, sapaan akrab Lajamrah Hi Zakaria.

Menurutnya, ini salah satu bukti bahwa masyarakat Bacan Timur Selatan sudah 10 kali lipat melangkah maju dan telah terjadi pergeseran pemahaman. Sehingga itu, Ogut menilai bahwa masyarakat 7 Desa yang ada di Kecamatan Bacan Timur Selatan mulai sadar dan telah pintar memahami kondisi Daerah Halsel saat ini.

“Yang dalam penilaian saya, masyarakat telah pintar memahami akan sebuah keadaan Daerah terkini lebih khusus perkembangan realitas kehidupan masyarakat di Kecamatan Bacan Timur Selatan. Yang dimana, kita tidak mau lagi hidup serasa 20 Tahun lalu,” jelasnya.

Politisi PDI-Perjuangan itu kembali menjelaskan, dengan antusiasnya masyarakat Bacan Timur Selatan tersebut, dirinya optimis Paslon nomor Urut 2 Rusihan-Muhtar bakal menangkan Pilkada Halsel di Kecamatan Bacan Timur Selatan.

“Saya yakini, Pasangan Calon nomor urut 2, bisa memenangkan kontestasi pemilihan Bupati dan Wakilnya Bupati Halsel di Kecamatan Bacan Timur Selatan,” tutup Lajamrah yang juga sebagai Ketua Tim Hukum Rusihan-Muhtar. (Hardin CN)