Polisi Kawal Pendaftaran Cagub Nomor Urut 4 di KPU Malut

TERNATE, CN – Personel Operasi Mantap Praja Kieraha 2024 melaksanakan pengamanan ketat di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut), Kelurahan Kota Baru, Kota Ternate, terkait pendaftaran Calon Gubernur (Cagub) untuk Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 4, Kamis (17/10/2024).

Pengamanan dipimpin Kasubsatgas PAM Kantor penyelenggaraan, Satgas Preventif, Kompol Musliadi M, S.H.

Kabidhumas Polda Malut, Kombes Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa pendaftaran Cagub untuk Paslon Nomor Urut 4 ini dilakukan untuk menggantikan Paslon sebelumnya yang menjadi korban dalam insiden terbakarnya speedboat Bella 72 di Kabupaten Pulau Taliabu.

Ia menambahkan bahwa seluruh proses pengamanan selama kegiatan berjalan dengan aman dan lancar.

“Pihak kepolisian komitmen dalam menjaga kondusivitas serta keamanan jalannya tahapan pemilihan gubernur,” tegasnya.

Personel pengamanan Operasi Mantap Praja disebar ke beberapa titik strategis guna memastikan tahapan kegiatan di KPU berjalan tanpa hambatan, baik dari sisi keamanan maupun ketertiban.

“Kepolisian juga bekerja sama dengan pihak penyelenggara untuk memastikan kelancaran seluruh kegiatan,” pungkasnya. (Ridal CN)

Pria Asal Desa Orimakurunga Dikeroyok di Laluin, Keluarga Korban: Kami Minta Polisi Segera Menangkap Pelaku

HALSEL, CN – Seorang Pria asal Desa Orimakurunga di keroyok sejumlah pemuda Desa Laluin, Kecamatan Kayoa Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut).

Informasi yang diterima Media ini, korban pengeroyokan yang bernama Ombal Hairil itu, awalnya diketahui ketika hendak mengambil kiriman dari Kota Ternate yang dibawah Kapal Padaidi.

“Saat Ombal (korban) tiba di Pelabuhan tempat Kapal berlabuh di Desa Laluin, tiba-tiba korban dikeroyok sekelompok pemuda dari Desa Laluin,” ujar sumber yang memberikan keterangan, Rabu (15/5/2024).

Akibat dari pengeroyokan itu, korban saat ini mengalami luka serius ditubuhnya dan lebam hingga memar di bagian wajah.

Kejadian ini, kata sumber yang memberikan keterangan, sudah berulang kali terjadi. Namun, tidak ada upaya penindasan terhadap pelaku.

“Kejadian semacam ini, sudah berulang kali. Namun, tidak ada efek jerah dan saat kejadian waktu itu, Danpos Polisi ada di TKP. Tapi diduga kuat tidak menghiraukan dan kabur saat korban mau melaporkan kejadian penganiayaan tesebut,” jelasnya.

Tak terima dengan penganiayaan yang dialami korban, keluarga yang tak terima dengan kejadian tersebut mendesak pihak berwajib agar dapat memproses pelaku penganiayaan terhadap korban.

“Kejadian itu pada Selasa malam Rabu, kami tidak terima dengan perlakukan sejumlah Oknum pemuda Desa Laluin itu. Jadi kami minta Polisi segera menangkap pelaku,” pintanya.

Hingga berita ini di publish, Danpos maupun Kapolsek Kayoa masih dalam upaya konfirmasi. (Sain CN)