Bupati Halsel Resmi Buka Obi Fishing Tournament 2024

HALSEL, CN – Obi Fishing Tournament 2024, yang dengan tema Pesona Mangael ikang di Kawasi dan Soligi, resmi dibuka Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Hasan Ali Bassam Kasuba pada Sabtu (11/5) bertempat di Desa Solingi Kecamatan Obi Selatan.

Kegiatan mangael atau Obi Fishing Tournament 2024 ini, terselenggara atas kerjasama Perusahan PT Harita Nickel dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel beserta masyarakat lingkar Tambang yang dipusatkan di Desa Soligi.

Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, dalam sambutannya mengatakan kegiatan Obi Fishing Tournament 2024, menjadi agenda positif sekaligus bagian dari kolaborasi antara PT Harita grup dan Pemkab Halmahera Selatan beserta masyarakat.

Orang Nomor Satu di Daerah itu menambahkan, kegiatan Obi Fishing Tournament 2024 juga bagian untuk mempererat tali silaturahmi. Sekaligus memahami adanya potensi – potensi yang dimiliki di Pulau Obi.

“Ini bagian dari kolaborasi PT Harita Grup, Pemkab dan masyarakat utuk memastikan potensi – potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang kita miliki. Ini kita buktikan bisa menjaga bersama-sama karena bagaimanapun, nikmat yang Allah berikan sekarang baik laut, Tambang dan pertanian perlu ada perhatian kita semua untuk menjaga potensi-potensi tersebut,” ujar Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini bilang, kegiatan ini juga merupakan upaya mempromosikan Potensi di pulau Obi dan juga Halsel. Sebagai salah satu destinasi wisata dengan potensi mancing.

Pria kelahiran Islamabad Pakistan ini berharap, sekaligus mendorong supaya kegiatan Obi Fishing Tournament dapat dilaksanakan secara rutin setiap Tahun.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Panitia dan masyarakat yang sudah bahu membahu menggelar acara ini dan kepada para peserta Obi Fishing Tournament saya ucapkan selamat bertanding,” ucap Bupati Halsel.

Sementara itu, pimpinan PT Harita Nickel melalui Head of External Relations, Latif Agung Supriadi, mengatakan ada beberapa alasan kenapa PT Harita Nickel menyelenggarakan kegiatan ini, tidak hanya sekedar mancing atau Mangael ikan, tetapi ada makna lain. Sebab, PT Harita Nikel yang beroperasi di wilayah Obi, tentunya ingin berkolaborasi degan semua pihak ada masyarakat dan Pemkab.

“Dengan begitu, kita bisa bangun silaturahmi dan PT Harita juga berkomitmen menjaga kelestarian alam sekitar, khususnya di Pulau Obi yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati,” jelasnya.

Lanjut Agung Supriadi, alasan berikut adalah ingin menjadikan kegiatan ini sebagai iven pariwisata. Karena itu, mulai Tahun ini, akan kemas menjadi wisata pulau Obi.

“Kami berharap ke depan kegiatan ini akan dilakukan rutin setiap Tahun. Karena itu, baik kualitas maupun kuantitas akan terus ditingkatkan. Sebab, tidak menutup kemungkinan, Obi Fishing Tournament akan menjadi ajang Nasional. Dengan begitu, para pemancing yang ikut nanti adalah pemancing profesional dari luar Daerah,” ujar Head of External Relations, Latif Agung Supriadi.

Diketahui, untuk juara 1 mendapat hadia ung tunai Rp 12 juta, juara II sebesar Rp 8 juta dan juara III sebesar Rp 5 juta .

Turut hadir dalam acara tersebut, Kadis Pariwisata Halsel, Kadis Perhubungan dan Kadis Kelautan dan Perikanan, Camat dan Kepala Desa Soligi. (Hardin CN)

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26% di Q1 2024 di Tengah Tantangan Ekonomi Global

HALSEL, CN – Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, Perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan. Hari ini mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal pertama yang berakhir pada 31 Maret 2024.

Di kuartal pertama Tahun 2024, Harita Nickel menunjukkan ketahanan dan keunggulan operasional dengan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Meskipun kondisi pasar yang fluktuatif, perusahaan tidak hanya memenuhi tetapi juga melampaui target kapasitas produksinya yang mengarah pada peningkatan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar 26%, mencapai Rp 6,03 triliun dibandingkan dengan Rp 4,79 triliun di periode yang sama Tahun lalu.

Meskipun harga Nikel mengalami penurunan, Perusahaan berhasil meningkatkan laba kotor menjadi Rp 1,62 triliun dari Rp 1,57 triliun Tahun ke Tahun dan laba usaha menjadi Rp 1,39 triliun dari Rp 1,36 triliun. Sekaligus meningkatkan efisiensi operasional sehingga berhasil menekan beban penjualan, umum dan administrasi turun menjadi Rp 373,55 miliar.

Hal ini mencerminkan upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi di seluruh operasi. Peningkatan kapasitas produksi yang signifikan di kuartal ini mencerminkan komitmen Harita Nickel terhadap inovasi dan keunggulan operasional.

Dimana, perusahaan mencatatkan peningkatan produksi pertambangan sebesar 38% dari sisi output produksi di kuartal 1 2024 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh adanya peningkatan kebutuhan bijih nikel dari fasilitas pemurnian HPAL (High-Pressure Acid Leach, teknologi pemurnian bijih nikel kadar rendah berbasis hidrometalurgi) kedua yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC) yang telah mulai masuk ke tahap produksi pada akhir bulan Maret 2024 dan dengan dua jalur produksi lainnya diharapkan akan mulai beroperasi dalam beberapa bulan ke depan.

Smelter RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace, teknologi pemurnian bijih nikel kadar tinggi berbasis pirometalurgi) Harita Nickel telah berhasil mengaktifkan seluruh 12 jalur produksi, mencapai kapasitas tahunan 120.000 ton nikel terkandung. Pada Kuartal 1 2024, produksi berhasil melampaui kapasitas yang direncanakan, meningkatkan penjualan feronikel dari kuartal sebelumnya. Pencapaian ini mencerminkan kemampuan Harita Nickel untuk memenuhi permintaan pasar secara efektif.

Selain itu, ekspansi fasilitas smelter ketiga dengan teknologi RKEF di PT Karunia Permai Sentosa (KPS) tetap berjalan sesuai jadwal untuk mulai beroperasi pada awal Tahun 2025 yang akan menambah empat jalur produksi baru dengan kapasitas sekitar 60.000 ton nikel per Tahun pada tahap pertamanya.

Difasilitas HPAL, Harita Nickel telah melampaui tingkat produksi yang diproyeksikan. Pada Kuartal 1 2024, output produksi mencapai 16.716 Ton nikel terkandung dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), melampaui kapasitas terpasang sebesar 22%. Kinerja ini menunjukkan efisiensi operasional dan kemampuan produksi Harita Nickel.

“Kami terus berupaya untuk maju dengan inisiatif strategis dan efisiensi operasional dalam mengarungi kondisi pasar yang fluktuatif. Hasil kuartal pertama kami mencerminkan komitmen kami pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemampuan kami untuk beradaptasi dengan dinamika industri yang berkembang,” ujar Roy Arman Arfandy, Direktur Utama, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel, Kamis (2/5/).

Komitmen kuat Harita Nickel terhadap inovasi dan keunggulan operasional telah memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya bertahan dalam tantangan pasar tetapi juga untuk terus bertumbuh. Inisiatif terbaru melibatkan pengembangan fasilitas produksi yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas tetapi juga efisiensi, menjadikan Harita Nickel pemimpin yang berkelanjutan dalam industri. (Hardin CN)

Harita Grup Tak Penuhi Panggilan Polisi Soal Dugaan Penyerobatan Lahan 

HALSEL, CN – Bos besar dan Lima pejabat tinggi di PT. Harita Grup tidak hadir untuk memenuhi panggilan Polisi Resort (Polres), Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut) soal kasus dugaan penyerobotan lahan warga tanpa diketahui pemilik haknya.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Halsel AKP Aryo Dwi Prabowo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan aduan terkait Penyerobotan lahan di Loji, Desa Kawasi atas nama Arif La Awa dan Dewi La Awa selaku ahli waris.

“Benar, kami sudah terima aduan dari korban yang tanahnya di Caplok oleh perusahan yang berlokasi di Loji, Desa Kawasi. Dan aduannya telah kami proses serta sudah melayangkan surat panggilan ke Enam oknum itu. Diantaranya Bos besar PT. Harita Group dan kelima pejabat tingginya, akan tetapi mereka belum datang sampai saat ini,” aku Aryo Dwi Prabowo, Sabtu (9/9/2023).

Aryo bilang, dalam surat panggilan tersebut, pihaknya baru memanggil Bos PT Harita Grup, Leem Gunawan, Co. Eksternal CSR, Mochtar Sindang dan Gm. CSR Harita, Latif serta 3 oknum lainnya.

“Dari keenam oknum itu, kami baru memanggil Tiga oknum. Dan Tiga oknum lainnya akan kami panggil, tetapi menyusul,” tutup Kasat Reskrim Polres Halsel. (Hardin CN)