HALSEL, CN – Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Alhkhairat Labuha (STAIA) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinis Maluku Utara (Malut) mempertanyakam terkait dengan legalitas Kampus yang sampai saat tidak ada kejalasannya. Hal ini dibeberkan sejumlah mahasiswa STAIA Labuha yang namanya enggan dipublish, Kamis (18/6/2020).
Kepada wartawan cerminnusantara.co.id, sejumlah mahasiswa itu mengaku bahwa dari semua pihak Dosen tidak pernah memberikan penjelasan kepada mahasiswa.
“Sampai saat ini tidak ada kejelasan yang pasti dari semua pihak Dosen baik itu Ketua Prodi maupun Rektor STAIA Labuha, Mahfud Kasuba,” ungkapnya.
Padahal mahasiswa selalu mempertanyakan legalitas Kampus STAIA Labuha soal Agreditasi dan Mahmud Kasuba sendiri sudah mengakui, tapi anehanya mahasiswa kembali mempertanyakan. Namun Mahfud Kasuba mengatakan dengan tegas bahwa tidak ada urusannya mahasiswa dengan legalitas Kampus.
“Pada saat kami mempertanyakan tentang legalitas Kampus malah Pak Rektor Mahfud Kasuba mengatakan kepada kami bahwa tidak sepantasnya mahasiswa mempertanyakan terkait dengan legalitas kampus,” ungkapnya lagi.
Sebelumnya, Rektor Mahmud Kasuba sudah mengakui bahwa Kampus STAIA Labuha sudah ada legalitasnya, tapi nyatanya pihak Kampus sampai saat ini tidak transparansi kepada mahasiswa kalau memang betul Kampus sudah agreditasi. Bahkan mahasiswa yang wisudah di Tahun sebelumnya pun hingga saat ini belum memiliki Ijazah dari Kampus.
“Karena alumni mahasiswa yang wisudah di Tahun sebelumnya sampai saat ini belum mendapatkan ijazah jadi kami juga merasa takut jangan sampai giliran kami yang wisudah mengalami hal yang sama yaitu tidak mendapatkan ijazah,” katanya.
Oleh karena itu, Mahasiswa mendesak kepada Ketua Yayasan, Abdul Gani Kasuba untuk memperhatikan penuh terhadap Kampus demi masa depan mahasiswa.
“Kami meminta kepada Ketua Yayasan, Pak Gani Kasuba untuk segera datang langsung ke Kampus dan terbuka langsung kepada mahasiswa karena menurut kami Pak Rektor diduga sudah membohongi mahasiswa karena ketika mahasiswa mempertanyakan soal legalitas Kampus, Pak Rektor selalu beralasan yang tidak jelas, ini kan menurut kami sangat aneh dan tidak masuk akal,” tegasnya. (Red/CN)