HALSEL, CN – Wabah Pademi Covid-19 yang terus mengancam dunia, dan hususnya masyarakat di kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) ternyata menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Warga Desa Soasangaji Kecamatan Obi Barat.
Pasalnya kurangnya pengawasan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan terhadap penumpang yang datang di Kecamatan Obi Barat.
Dari informasi yang dihimoun media cerminnusantara.co.id Sabtu, (30/5/2020) bahwa Warga Desa Soasangaji keluhkan Kapal dari Sulawesi Tenggara dan Ambon ke Pulau Obi tidak pernah ada pengawasan dari Pemkab Halsel
Pasalnya, pada Hari Sabtu (30/5) ada sekitar 47 orang dari ambon dan seram yang datang ke pelabuhan soasangaji sekitar jam 12 malam
Bukan hanya itu, kedatangan warga dari seram dan ambon ini tampa ada pemekriksaan dari Tim Satgas Covid-19 Halsel lemahnya pengawasan membuat warga dari luar bebas masuk di Wilayah Obi.
“Dan perlu di ketahui kedatangan warga dari luar Daerah ini, ada yang mau ke Kawasi dan ada yang ke Kusubibi,” Kata salah seorang warga yang enggan namanya di publish.
Warga yang merasa resah karena tidak adanya ketegas dari Pemerintah kabupaten Halmahera Selatan di wilayah Obi.
Hal ini menaruh respon dan warga meminta pemerintah Kabupaten Halsel agar lebih memperketat pengawasan di Pulau Obi.
“Terutama perketat Daerah Obi belakang soalnya banyak Kapal ilegal masuk,” ungkapnya.
Dari keterangan warga bahwa Kapal dari luar Daerah Maluku Utara yang masuk ke Obi, di perkirakan dalam satu minggu, ada sampai 3 atau 4 Kapal yang masuk.
“Bahkan ada warga yang datang di Obi tidak di lengkapi dengan kartu identitas (KTP) saat di periksa warga dan bahkan warga sudah meminta ketegasan ke Pemerintah Daerah namun sampai saat ini tidak di bijaki,” pungkasnya. (Red/CN)